- Details
- Category: Materi Fisika SMA
Materi : Vektor
Topik : Menjumlahkan Dua Vektor dengan Rumus Cosinus
Kelas : 10 SMA
Author : Fisika Study Center
(Beginner)
Dengan metode segitiga atau jajargenjang akan didapat hasil penjumlahan dua vektor secara grafis, jika skala dan ukuran yang digunakan tepat maka nilai vektor resultannyapun dapat ditentukan dengan rumus phytagoras.
Alternatif lain adalah menggunakan Rumus Cosinus, dengan catatan sudut antara kedua vektor diketahui pun juga besar dari masing-masing vektor.
Rumus Penjumlahan
Dua buah vektor dengan besar masing-masing adalah F1 dan F2 serta sudut antara
kedua vektor adalah θ akan mempunyai jumlah sebesar R dimana R :
Untuk θ = 90° maka R menjadi
bahwa cos 90° = 0
Dua buah vektor masing-masing sebesar 6 N dan 10 N dengan sudut antara kedua vektor adalah 60°.
Tentukan hasil dari penjumlahan kedua vektor!
Data dari soal:
F1 = 6 N
F2 = 10 N
θ = 60°
Besar vektor resultan adalah :
bahwa cos 60° = 0,5
- Details
- Category: Materi Fisika SMA
Materi : Vektor
Topik : Menjumlahkan Vektor Metode Segitiga, Jajargenjang dan Poligon
Kelas : 10 SMA
Author : Fisika Study Center
(Beginner Level Course)
Beberapa cara biasa digunakan dalam menyelesaikan penjumlahan maupun pengurangan vektor. Diantaranya dengan cara segitiga, cara jajargenjang, poligon dan cara penguraian vektor.
Untuk mendapatkan besarnya hasil penjumlahan ataupun pengurangan vektor tentunya tidak akan digunakan cara di atas tetapi menggunakan perhitungan rumus saja yang dipadu dengan penguraian vektor.
Berikut ilustrasi menjumlahkan dua buah vektor dengan metode segitiga dan jajargenjang.
Untuk jumlah
vektor lebih dari dua, diperlukan penggunaan metode-metode tersebut secara berulang, atau lebih mudah
menggunakan metode poligon atau metode analitis.
Metode Segitiga
Metode Jajargenjang
Metode Poligon
- Details
- Category: Materi Fisika SMA
Materi : Vektor
Topik : Besaran Vektor dan Skalar
Kelas : 10 SMA
Author : Fisika Study Center
(Beginner)
Besaran Vektor
Besaran vektor adalah besaran-besaran yang memiliki nilai dan juga arah.
Contoh mudah adalah gaya, perpindahan, kecepatan (velocity), percepatan, kuat medan listrik dan lain-lain
Besaran Skalar
Adalah besaran-besaran yang memiliki nilai tanpa memiliki arah.
Contoh umum besaran skalar adalah usaha, daya, kelajuan (speed), perlajuan, usaha, potensial listrik dan lain-lain.
Bagaimana dengan tekanan?
Vektorkah atau skalarkah?
Temukan jawabannya saat latihan di bawah.
- Details
- Category: Materi Fisika SMA
Materi : Gerak Parabola
Topik : Menentukan Pasangan Sudut dengan Jarak Maksimum yang Sama
Kelas : 11 SMA IPA
Author : Fisika Study Center
(Beginner)
Pasangan Sudut
Pasangan sudut elevasi tertentu dengan kecepatan awal yang sama akan menghasilkan jarak mendatar terjauh yang sama
dengan syarat pasangan sudut tersebut jika dijumlahkan sama dengan 90°.
Sebagai contoh jika besar sudut α pada ilustrasi di atas adalah 30° maka besar sudut β adalah 60°, karena 30° + 60° = 90 °.
Sudut dengan Jarak Terjauh Paling Besar
Dari berbagai variasi sudut elevasi yang menghasilkan jarak mendatar terjauh, maka sudut yang jarak mendatarnya
paling jauh dengan kecepatan awal yang sama adalah 45°.
- Details
- Category: Materi Fisika SMA
Materi : Gerak Parabola
Topik : Menentukan Ketinggian dan Ketinggian maksimum pada Gerak Parabola
Kelas : 11 IPA Sekolah Menengah Atas / SMA
Author : Fisika Study Center
(Beginner)
Pada ilustrasi berikut nampak saat benda di titik A tingginya adalah hA, saat berada di titik B tingginya adalah hB saat di titik C tingginya adalah hC. Posisi di titik B dinamakan tinggi maksimum.
Sebuah benda yang bergerak secara parabolik dengan kecepatan awal vo dan sudut
elevasi α pada saat t akan berada pada ketinggian Y, atau disini sebut saja h
dimana Y atau h:
Y = voy t − 1/2 gt2
Sebagaimana telah diketahui bahwa voy = vo sin
α sehingga:
Y = ( vo sin α ) t − 1/2 gt2 |
Menentukan Waktu yang Diperlukan untuk Mencapai Ketinggian
Maksimum
Saat benda berada pada titik tertinggi (Ymaks ) atau (hmaks ), kecepatan benda pada sumbu Y adalah nol.
Dengan demikian :
vo sin α − gt = 0
t = ( vo sin α ) /g |
Catatan:
Saat titik tertinggi kecepatan benda untuk sumbu X tetap ada, tidak nol, sehingga kecepatan benda saat titik tertinggi sama dengan kecepatan benda pada sumbu X)
Ketinggian Maksimum
Dengan substitusi t pada persamaan-persamaan di atas, didapatkan ketinggian maksimum yang dicapai
benda pada gerak parabola, dengan medan tembak yang rata (datar dan bukan bidang miring) .
Hasil substitusi akan memberikan sebuah persamaan berikut;
Ymaks = ( v2o sin 2α) /( 2g ) |